1. KUARTIL
Kuartil adalah
penentuan letak nilai suatu data dengan membagi distribusi data menjadi empat
bagian yang sama besar. Persayaratan utama pada kuartil adalah minimal data
berjumlah 4 atau lebih.
Pembagian distribusi
data menjadi empat bagian yang sama besar dapat dilakukan pemotongan secara 3
kali yaitu nilai kuartil satu (K1), kuartil dua (K2) dan kuartil tiga (K3.
a. Data tidak berkelompok
Penetuan
letak nilai data tidak dikelompokkan dapat dilakukan melalui deret data seperti
diuraikan sebelumnya. Dengan asumsi bahwa datanya tidak relative banyak, jika
datanya relative banyak akan dikelompokkan ke table distribusi frekuensi.
Langkah-langkah penetuan dan perhitungan kuatril sebagai berikut.
·
Mengurutkan data, dari data yang
terkecil ke data yang terbesar.
·
Menetukan letak kuartil dengan rumus :
n+1
Ø Letak
kuartil bersatu (LK1) = ───
4
2(n+1)
Ø Letak
kuartil kedua (LK2) = ────
4
3(n+1)
Ø Letak
kuartil ketiga (LK3) = ────
4
Keterangan : n =
banyak sampel data
·
Menentukan nilai kuartil : K1,K2,K3
Contoh : jumlah
produksi perbulan selama enam bulan terakhir yaitu : 500,557,472,525,575.
Tentukan nilai K1,K2,K3
Jawab :
Ø Mengurutkan
data
Data
ke
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Jumlah
produksi
|
472
|
495
|
500
|
525
|
557
|
575
|
Ø Menentukan
letak kuartil
(n+1) (6+1)
LK1 = ─── = ─── = 1,75; terletak
antara data kesatu dengan kedua
4 4
2(n+1) 2(6+1)
LK2 = ──── = ──── = 3,50; terletak
antara data ketiga dan keempat
4 4
3(n+1)
3(6+1)
LK3 = ──── = ──── = 5,25; terletak
antara data kelima dan keenam
4 4
Ø Menentukan
nilai kuartil
K1 = data kesatu + ¾ (data kedua –
data kesatu)
K1 = 472 + ¾ (495 – 472) = 489,25
K2 = data ketiga + ½ (data keempat
– data ketiga)
K2 = 500 ½ (525 – 500) = 512,5
K3 = data kelima + ¾ (data keenam –
data kelima)
K3 = 557 + ¾ (575 – 557) = 561,5
b. Data dikelompokkan
Jika
datanya relative banyak sebaiknya dikelompokkan agar lebih mudah membaca,
memahami dan menginterpretasikan. Langkah-langkah penentuan letak dan nilai
kuartil data dikelompokkan :
§ Membuat
tabel distribusi frekuensi
§ Menentukan
letak kuartil
LK1
= N/4 LK2
= 2N/4 LK3 = 3N/4
Keterangan
: N = banyak data yang dikelompokkan
§ Menetukan
nilai kuartil
(LK1 – FKKDB)
K1 = TKB + ─────────── (Ci)
FKKDA – FKKDB
(LK2 – FKKDB)
K2 = TKB + ──────────── (Ci)
FKKDA – FKKDB
(LK3 – FKKDB)
K3 = TKB + ──────────── (Ci)
FKKDA – FKKDB
LKi – FKKDB
Atau disederhanakan : Ki = TKB +
──────────── (Ci)
FKKDA – FKKDB
Keterangan : i = 1,2,3
Contoh : ada 100
pedagang pecel lele dijalan kaliurang, Yogyakarta. Pada suatu hari setelah
selesai berjualan dihitung jumlah keuntungannya. Hasil sebagai berikut :
Jumlah
keuntungan perhari (x Rp.1000)
|
Banyak
pedangan
|
25 – 34
|
10
|
35
– 44
|
12
|
45
– 54
|
20
|
55
– 64
|
27
|
65
– 74
|
18
|
75
– 84
|
13
|
Hitunglah :
a)
Keuntungan tertinggi dari 25% pedagang
pecel lele di jalan kaliurang yang mendapat keuntungan terendah!
b)
Keuntungan tertinggi dari 50% pedagang
pecel lele di jalan kaliurang yang mendapat keuntungan terendah!
c)
Keuntungan terendah dari 25% pedagang
pecel lele di jalan kaliurang yang mendapat keuntungan tertinggi!
Jawab :
a) Keuntungan
tertinggi dari 25% pedagang pecel lele di jalan kaliurang yang mendapat
keuntungan terendah adalah sama dengan nilai kuartil kesatu (K1)
N
100
LK1 = ── = ─── =
25 atau LK1 = 25% x 100 = 25
4 4
Maka letak
kuartil kesatu, terletak di kelas interval ketiga hingga besar nilai kuartil
kesatu dapat dicari:
(LK1
– FKKDB)
K1 = TKB +
──────────── (Ci)
FKKDA – FKKDB
(25 – 22)
K1 = 44,5 +
────── (10)
42 – 22
(3)
K1 = 44,5 + ──
(10) = 44,5 + 1,5
20
K1 = 46 x Rp.
1.000 = Rp. 46.000,-
Berarti bahwa
keuntungan tertinggi dari 25% perdagangan pecel lele di jalan kaliurang yang
mendapat keuntungan terendah adalah Rp. 46.000,-
b) Keuntungan
tertinggi dari 50% pedagang pecel lele di jalan kaliurang yang mendapat
keuntungan terendah sama dengan nilai kuartil kedua adalah :
2N 2(100)
LK2 = ── = ────
= 50 atau LK2 = 50% x 100 = 500
4 4
Maka letak
kuartil kedua, terletak di kelas interval keempat sehingga besar nilai kuarti
kedua adalah:
(LK2
– FKKDB)
K2 = TKB +
──────────── (Ci)
FKKDA – FKKDB
(50 – 42)
K2 =54,5 +
────── (10)
69 – 42
8
K2 =54,5 + ──
(10) = 54,5 + 2,96
27
K2 = 57,46 x
Rp.1000 = Rp. 57.460,-
Berti bahwa
keuntungan dari 50% pedangan pecel lele di jalan kaliurang yang mendapat
keuntungan terendah adalah Rp. 57. 460,-
c) Keuntungan
terendah dari 25% pedagang pecel lele di jalan kaliurang yang mendapat
keuntungan tertinggi adalah sama dengan nilai kuartil ketiga
3N
3(100)
LK3 = ── = ─────
= 75 atau LK3 = 75% x 100 = 75
4 4
Maka letak
kuartil ketiga, terletak di kelas interval kelima. Maka besar nilai kuartil
ketiga dapat ditentukan sebagai berikut:
(LK3 – FKKDB)
K3 = TKB +
──────────── (Ci)
FKKDA – FKKDB
(75 – 69)
K3 = 64,5 +
────── (10)
87 – 69
(6)
K3 = 64,5 + ───
(10) = 64,5 + 3,33
18
K3 = 67,83 x
Rp.1000 = Rp. 67.830,-
Jika dihitung
juga nilai median data diatas, maka letak median = n + ½ = 100 + ½ = 50,5
berarti diukur mediannya kelas interval keempat. Dengna demikian nilai
mediannya yaitu;
Me = . Berarti
sama dengan nilai kuartil kedua
2. Desil
Pengukuran
desil adalah penentuan letak nilai pada suata data dengan membagi distribusi
data menjadi sepuluh bagian yang sama besar. Persyaratannya minimal ada 10 data
atau lebih. Jadi setiap bagian mempunyai 1/10 bagian dari sepuluh bagian yang
ada atau jika dinyatakan dalam bentuk presentase sebesar 10% dari 1/10 x 100%
Adapun yang
dimaksud dari nilai-nilai desil anatar lain sebagai berikut.
· Desil
kesatu (D1) adalah nilai dari distribusi yang membagi 10% frekuensi di bagian
atas distribusi dari 90% frekuensi di bagian bawah distribusi.
· Desil
kelima (D5) adalah suatu nilai dari distribusi yang membagi 50% frekuensi di
bagian atas distribusi dari 50% frekuensi dibagian bawah distribusi. Untuk
desil kelima ini nilainya sama dengan nilai median sehingga dapat dilakukan D5
= median
· Desil
kesembilan (D9) adalah suatu nilai dari distribusi yang membagi 90% frekuensi
dibagian atas distribusi dari 10% frekuensi bagian bawah distribusi.
a.
Data
yang tidak dikelompokkan
Penentuan
letak dan perhitungan nilai desil sama
dengan prosedur kuartil. Berikut ini langkah-langkahnya :
§ Mengurutkan
data dari data terkecil ke data terbesar
§ Menentukan
letak desil (DL)
n+1
2(n+1) 3(n+1)
LD1 = ─── LD2 = ──── LD3 = ────
10 10 10
§ Menentukan
nilai desil
Contoh : data
sampel diketahui:
49,30,40,35,67,50,60,50,45,70,39,58,63.
Tentukqn nilai desilnya!
Jawab :
- Mengurutkan
data dari data yang terkecil ke data terbesar
Data
ke
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
Nilai
|
30
|
35
|
39
|
40
|
45
|
49
|
50
|
50
|
58
|
60
|
63
|
67
|
70
|
- Menentukan
letak desil
13 + 1 6(13
+ 1)
LD1 = ──── = 1,4 LD6 = ────── =
8,4
10 10
2(13 + 1) 7(13 + 1)
LD2 = ────── = 2,8 LD7 = ────── = 9,8
10 10
3(13 + 1) 8(13 + 1)
LD3 = ────── = 4,2 LD8 = ────── = 11,2
10 10
4(13 + 1) 9( 13 + 1 )
LD4 = ────── = 5,6 LD9 = ────── = 12,6
10 10
- Menentukan
nilai desil, antara lain:
Letak D1 = 1,4 berarti nilai desil satu berada
diantara data kesatuan dan data ketiga
D1 = data kesatu + (0,4(data
kedua – data kesatuan)
=
30 + (0,4(35 – 20)
=
30 + 2
=
32
Letak D5 = 7 berarti nilai D5 berada tepat di
data ketujuh yaitu 50. Nilai D5 besarnya sama dengan nilai median data ini jika
dihitung sebagai berikut:
Letak median = (13+1)/2 = 7
Maka nilai
median tepat juga pada data ketujuh, yaitu 50 (terbukti)
Letak D9 = 12,6 berarti nilai D9 berada di antara
data kedua belas dan data ketiga belas.
D9 = 67 +(0,6(70 – 67)
= 67 + 1,8
= 68,8
Prosedur
penentuan dan perhitungan nilai data dikelompokkan juga sama denga perhitungan
terdahulu. Langkah-langkah sebagai berikut:
·
Menyusun tabel distribusi frekuensi
·
Menentukan letak desil (LD)

·
Menentukan niai desil
Di = TKB + 

Contoh
dengan menggunakan data pedangan pecel lele di Jalan Kaliurang Yogyakarta:
Keuntungan
per hari (xRp 1000)
|
25-34
|
35-44
|
45-54
|
55-64
|
65-74
|
75-84
|
Jumlah
pedagang
|
10
|
12
|
20
|
27
|
18
|
13
|
Tentukan:
-
Keuntungan tertinggi dari 10% pedagang
pecel lele di Jalan Kaliurang yang mendapat keuntungan terendah!
-
Keuntungan yang tertinggi dari 50%
pedagan pecel lele di Jalan Kaliurang yang mendapat keuntungan terendah!
-
Keuntungan terendah dari 10% pedagang
pecel lele di Jalan Kaliurang yang mendapat keuntungan tertinggi!
Jawab:
a. Keuntungan
tertinggi dari 10 % pedagang pecel lele di Jalan Kaliurang yang mendapat
keuntungan terendah sama dengan nilai desil kesatu (D1), sedangkan letak desil
kesatu (LD1) sebagai berikut:

Berarti nilai desil
kesatu berada pada kelas interval kesatu yaitu:




Berarti tingkat
keuntungan tertinggi per hari yang dicapai dari 10% pedagang pecel lele di
Jalan Kaliurang yang mendapat keuntungan terendah adalah Rp 32.830,- (32 x Rp
1.000,-).
b. Keuntungan
tertinggi dari 50% pedagang pecel lele di Jalan Kaliurang yang mendapat
keuntungan terdendah sama dengan nilai desil kelima (D5 = Me) letaknya berada
pada:

Berarti nilai desil
kelima terletak di kelas interval keempat yaitu




Dapat disimpulkan bahwa
tingkat keuntungan tertinggi perhari dari 50% padagang pecel lele di Jalan
Kaliurang yang mendapat keuntungan terendah adalah Rp 57.460 (57,46 X Rp
1.000,-).
c.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keuntungan terendah dari 10% pedagang pecel lele di
Jalan Kaliurang yang mendapat keuntungan tertinggi sama dengan niali desil
kesembilan. Jika digambar sebagai berikut:
![]() |
![]() |
||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||||















Data
tertinggi
10%



Persentil
adalah penentuan letak dan nilai suatu data dengan membagi distribusi data
menjadi seratus bagian yang sama besar. Persyaratannya, minimal ada 100 data
atau lebih. Karena persyaratan data yang relatif besar inilah maka untuk data
yang tidak dikelompokkan tidak dicari nilai persentlnya. Jadi persentil hanya
untuk data yang dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi. Di samping itu
guna membagi 100 bagian yang sama diperlukan pemotongan sebanyak 99 kali,
yaitu: P1, P2, P3, ..............., P99 sehingga setiap bagian besarnya hanya
1%. Langkah-langkah menghitung nilai persentil:
·
Menyusun tabel distribusi frekuensi
·
Menentukan letak persentil

·
Menentukan letak persentil
Rumusnya:
Pi = 

Atau;
Pi = TKB +

3.
Median
Median adalah nilai suatu data yang tepat berada ditengah-tengah data
yang lain. Berarti 50% nilai data lebih besar dari median (50%>Me) dan 50%
nilai data lebih kecil dari median (50%<Me).
a.
Data yang tidak dikelompokan
Pengukuran nilai median bagi data yang
tidak dikelompokan seperti halnya modus untuk data yang tidak data tidak
dikelompokan, tidak memerlukan rumus khusu akan tetapi langsung dicari dengan
langkah-langkah berikut ini :
·
Menyusun
data secara urut, yaitu data diurutkan dari data terkecil ampai dengan data
yang terbesar.
·
Menentukan
letak median dengan rumus (n+1)/2
·
Menentukan
niali median secara langsung data yang paling tengah.
Contoh :
Tahun
|
2003
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2011
|
2012
|
Bi.Promosi
|
10
|
17
|
18
|
22
|
19
|
25
|
26
|
24
|
20
|
Jawab
:
·
Mengurutkan
data terkecil kebesar : 17,18,19,20,22,24,25,26
·
Menentukan
letak median, dimana banyak data atau n=9, yaitu : LM =
= 5

·
Menentukan
median terletak atau tepat di data kelima, yaitu 20
Jika banyak data genap,missal tahun 2013 biaya promosi
sebesar Rp. 29.000.000, maka dapat disusun sebagai berikut
Data ke: 1 2
3 4 5
6 7 8
9 10
Data 17 18
19 20 20
22 24 25
26 29
Letak median atau LM =
Berarti nilai median antara data ke-5 dn ke-6
yaitu 20 dan 22 yaitu = 


b.
Data yang dikelompokan
Nilai median untuk data yang
dikelompokan juga perlu tabel distribusi frekuensi karenadata relative cukup
banyak. Rumusnya sebagai berikut :
Md = b + p 

Keterangan :
Md
= Median
b = Batas bawah, dimana median akan
terletak
p = Panjang kels interval
n = Banyak data/jumlah sampel
F = Jumlah semua frekensi sebelum kelas
median
f = Frekuensi kelas median
Contoh:
Distribusi Nilai kemampuan
Manajerial 100 Pegawai PT. Tanjung Sari
Interval Nilai Kemampuan
|
Frekuensi/jumlah
|
21-30
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
90-100
|
2
6
18
30
20
10
8
6
|
Jumlah
|
100
|
Setengah dari eluruh data (½n) = ½ x
100 = 50. Jadi median akan terletak pada interval keempat, karena sampai pada
interval ini jumlah frekuensi sudah lebih dari 50, tepatnya 56.
Dengan demikian pada interval
keempat ini, merupakan kels median batas bawahnya adalah 51 – 0,5 = 50,5.
Panjang kelas mediannya adalah 10, dan frekuensi = 30. Adapun F nya = 2 + 6 +
18 = 26
Jadi mediannya = 50,5 +10
=58,5

[1]
Dasar – dasar statistika ekonomi, Drs. Danang Sunyoto, SH., SE.,
MM.
CAPS 2012 YOGYAKARTA
hal.81
[2]
Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM,
Dasar-dasar Statistika Ekonomi, Caps, Yogyakarta, 2012, hlm 93
[3]
Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM,
Dasar-dasar Statistika Ekonomi, Caps, Yogyakarta, 2012, hlm 94
[4]
Drs.Danang Suryono, Dasar-dasar statistika untuk ekonomi (Yogyakarta: CAPS, 2012), hal
The King Casino - Herzaman in the Aztec City
BalasHapusThe King Casino in Aztec City is the place where you nba매니아 can find and play for casinosites.one real, real money. Enjoy a 1xbet app memorable herzamanindir.com/ stay at this one-of-a-kind casino